Minggu, 19 Juni 2016

ALL About THR (Tunjangan Hari Raya)

THR, tiga huruf yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahun oleh pegawai seantero Indonesia. Konsepnya sederhana saja: setiap hari raya keagamaan, pegawai akan menerima tunjangan. Pada prakteknya, masih banyak kebingungan yang menyelimuti proses pemberian dan penerimaan THR di Indonesia. Minimnya sosialisasi pun berisiko menyebabkan eksploitasi tenaga kerja semakin menjadi-jadi.

Agar Anda tetap menjadi pegawai yang informatif, dalam artikel ini saya coba mengumpulkan petunjuk dan informasi seputar THR dari peraturan pemerintah terbaru dan berbagai sumber lainnya untuk Anda jadikan panduan.
Apa itu THR?

Tunjangan Hari Raya adalah jenis tunjangan yang diberikan oleh perusahaan pada pegawai pada hari raya keagamaan dalam bentuk uang atau yang lain.

Waktu pemberian THR disesuaikan dengan agama masing-masing pegawai, misalnya THR diberikan pada Idul Fitri untuk pekerja yang beragama Islam, pada saat Natal bagi pekerja beragama Kristen Katolik dan Protestan, Nyepi bagi yang beragama Hindu, dan Hari Raya Waisak bagi pekerja yang beragama Buddha. Namun hal ini juga tergantung klausa yang tercatat dalam perjanjian kerja. Untuk kemudahaan dan alasan lain, banyak perusahaan yang membagikan THR pada waktu yang sama untuk seluruh pegawainya, biasanya saat Idul Fitri.

Siapa yang berhak mendapatkan THR?

Permenaker yang mulai berlaku pada Maret 2016 mengatur bahwa THR harus diberikan pada semua pekerja, dengan syarat pekerja itu telah bekerja selama minimal satu bulan. Pekerja harian, pekerja kontrak dan pegawai tetap, semua berhak atas THR. 

Berapa besar THR yang harus dibayarkan perusahaan?

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6/2016, jika diberikan dalam bentuk uang, pegawai yang telah bekerja selama 12 bulan secara terus-menerus berhak memperoleh THR sebesar satu bulan gaji pokok.

Permenaker yang mulai berlaku pada Maret 2016 ini pun mengatur bahwa karyawan yang telah bekerja selama satu bulan juga berhak memperoleh THR. Nominalnya disesuaikan dengan masa kerja dengan rumus (masa kerja x satu bulan upah) : 12.

Sebagai contoh, katakanlah gaji Anda per bulan adalah Rp.4.000.000, maka besar THR yang Anda terima jika sudah bekerja selama 12 bulan sebesar satu bulan upah, yakni Rp.4.000.000.

Jika masa kerja Anda di bawah 12 bulan, misalnya 9 bulan, maka perhitungan THR Anda adalah sebagai berikut:

(9 x Rp.4.000.000) ÷ 12 = Rp.3.000.000

Jika keluar dari pekerjaan sebelum hari raya, apakah berhak dapat THR?

Pegawai yang kontrak kerjanya habis atau terkena pemutusan hubungan kerja terhitung 30 hari sebelum hari raya keagamaan juga berhak mendapat THR.

Kapan THR harus dibayarkan?

THR wajib dibayarkan selambat-lambatnya satu minggu sebelum hari raya keagamaan dan pihak yang melanggar bisa dikenai denda hingga hukuman pidana.

Apa hukuman bagi pengusaha yang terlambat atau tidak membayar THR?

Pihak pengusaha atau perusahaan yang telat membayar THR akan didenda sebesar 5% dari jumlah THR yang dibayarkan kepada setiap pegawai. Bila tidak dibayarkan, pemerintah akan memberikan teguran yang bisa berujung pada pencabutan izin usaha jika tidak juga diindahkan.

Praktek penegakan hak-hak pegawai seputar pemberian THR di lapangan memang perlu pengawasan lebih, terlebih dengan beberapa celah yang berpotensi dimanfaatkan oleh pengusaha nakal. Bagi pegawai yang mengalami permasalahan seputar penerimaan THR bisa menyampaikan keluhan ke posko-posko yang melayani pengaduan THR, seperti yang didirikan Konfederasi Serikat Buruh dan Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) di berbagai daerah.

Minggu, 12 Juni 2016

DASAR MEMBUAT WORKFORCE PLANNING

Workforce Planning adalah Perencanaan tenaga kerja adalah keselarasan strategis sumber daya manusia dengan arah bisnis perusahaan. Ini juga merupakan metode proses menganalisa tenaga kerja saat ini, menentukan kebutuhan masa depan, mengidentifikasi kesenjangan antara sekarang dan masa depan, merancang dan menerapkan solusi, dan mengevaluasi hasil. 
Getting the right People, With the right Skills, In the right Jobs, at the right Time
Why is workforce planning urgent now?
  1. 14% are eligible to retire in one year.
  2. 21% are eligible to retire within three years.
  3. 29% are eligible to retire within five years.

Gambaran langkah-langkah pada Workforce Planning :
  1. Tentukan tujuan Anda untuk perencanaan tenaga kerja.
  2. Dapatkan dukungan dari top management dan pimpinan.
  3. Mengintegrasikan dan menyelaraskan antara rencana strategis dengan anggaran.
  4. Menentukan ruang lingkup perencanaan tenaga kerja
  5. Membentuk gugus tugas
  6. Memprediksi kebutuhan tenaga kerja di masa depan
  7. Menganalisis pasokan tenaga kerja
  8. Menentukan kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan
  9. Buat rencana / Action Plan untuk mengatasi kesenjangan
  10. Buat proses evaluasi untuk menilai kemajuan.

DEVELOPING A STRATEGY FOR EACH POTENTIAL VACANCY Tujuannya adalah Membuat Table Talent Pool dari pelamar yang memenuhi syarat dan akan mengisi posisi ketika terjadi kekosongan posisi. berikut ini adalah contoh dari strategi yang dilakukan :
  1. Mengisi posisi dengan karyawan internal yang tidak perlu banyak pelatihan atau pengembangan.
  2. Melatih dan mengembangkan karyawan internal untuk mengisi posisi-posisi kosong.
  3. Melakukan perekrutan dari external.
Sumber Materi : Klik disini

Rabu, 08 Juni 2016

Cara Menyiasati Rasa Kantuk Saat Bekerja di Bulan Puasa

Beraktivitas di kantor selama bulan puasa tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Anda yang berpuasa. Bukan hanya harus menahan rasa lapar dan haus, tapi pola istirahat yang berubah juga membuat rasa kantuk sulit dihindari. Nah, “tantangan” ini biasanya akan mengganggu konsentrasi Anda dan membuat Anda hanya menunggu-nunggu jam pulang kantor dan waktu berbuka saja. Lalu, bagaimana cara menyiasatinya?



Agar tetap segar dan fokus bekerja selama berpuasa, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

1. Manfaatkan perjalanan ke kantor
Bangun pagi usai melaksanakan sahur rasanya memang berat. Namun, mau tak mau tanggung jawab sebagai karyawan harus tetap dipenuhi. Jika Anda berangkat ke kantor menggunakan transportasi umum, manfaatkanlah waktu selama perjalanan untuk tidur. Tapi hati-hati jangan sampai kebablasan. Jika perlu, pasanglah alarm di ponsel Anda agar berbunyi pada saat biasanya Anda tiba di tempat tujuan.
2. Berhenti bekerja saat jam istirahat
Walaupun sedang berpuasa, tidak berarti Anda harus terus bekerja saat jam istirahat. Jika memungkinkan, manfaatkan jam istirahat tersebut untuk tidur. Beberapa perusahaan di Indonesia bahkan menyediakan ruangan khusus bagi karyawannya untuk tidur siang, lho!  Tapi, jika perusahaan Anda tidak menyediakan fasilitas tersebut, Anda bisa sekadar bersandar di kursi dan memejamkan mata sambil menenangkan pikiran. Lagi-lagi, jangan lupa pasang alarm atau minta tolong rekan kerja untuk membangunkan Anda.
3. Mendengarkan lagu
Jika Anda tipe pekerja yang tidak mudah terganggu oleh suara, bekerja sambil mendengarkan lagu bisa menjadi solusi untuk melawan kantuk. Ketika Anda mulai sering menguap, cukup pasang earphone kemudian putar lagu-lagu kesukaan Anda. Tentu saja pilih musik yang bisa membangkitkan semangat, ya. Jangan sampai lagu yang Anda dengarkan malah membuat Anda makin mengantuk.
 4. Ajak teman mengobrol
Sesekali mengajak rekan kerja untuk mengobrol di sela-sela pekerjaan tidak menjadi masalah. Selama ia sedang tidak sibuk atau dikejar deadline, serta tidak keberatan untuk sedikit “diganggu”. Anda cukup membicarakan topik-topik ringan yang mengundang tawa sehingga dapat mengusir kantuk. Namun, tentunya Anda harus ingat kapan saatnya harus kembali bekerja.
 5. Beribadah di sela-sela pekerjaan
Selalu ingatkan diri Anda untuk berhenti sesaat dari pekerjaan, dan beribadah. Selain akan menyempurnakan puasa Anda, usai beribadah biasanya rasa kantuk seketika hilang. Semangat bekerja pun datang lagi.
6. Hindari lembur
Selama bulan puasa, setiap perusahaan biasanya melakukan pergeseran jam kerja, atau ada pula yang mengurangi waktu efektif bekerja para karyawannya. Agar tak ada tugas yang terlewatkan, ada baiknya Anda menyusun timeline kerja sendiri. Usahakan semaksimal mungkin agar Anda tak perlu bekerja overtime alias lembur, sehingga keesokan harinya Anda tetap fit dan tidak mudah mengantuk di kantor.
Semoga tips ini bermanfaat bagi Anda. Tetap semangat, ya!

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow mengembangkan teori kepribadian yang telah mempengaruhi sejumlah bidang yang berbeda, termasuk pendidikan. Ini pengaruh luas karena sebagian tingginya tingkat kepraktisan’s teori Maslow. Teori ini akurat menggambarkan realitas banyak dari pengalaman pribadi. Banyak orang menemukan bahwa mereka bisa memahami apa kata Maslow. Mereka dapat mengenali beberapa fitur dari pengalaman mereka atau perilaku yang benar dan dapat diidentifikasi tetapi mereka tidak pernah dimasukkan ke dalam kata-kata.
Maslow adalah seorang psikolog humanistik. Humanis tidak percaya bahwa manusia yang mendorong dan ditarik oleh kekuatan mekanik, salah satu dari rangsangan dan bala bantuan (behaviorisme) atau impuls naluriah sadar (psikoanalisis). Humanis berfokus pada potensi. Mereka percaya bahwa manusia berusaha untuk tingkat atas kemampuan. Manusia mencari batas-batas kreativitas, tertinggi mencapai kesadaran dan kebijaksanaan. Ini telah diberi label “berfungsi penuh orang”, “kepribadian sehat”, atau sebagai Maslow menyebut tingkat ini, “orang-aktualisasi diri.”
Maslow telah membuat teori hierarkhi kebutuhan. Semua kebutuhan dasar itu adalah instinctoid, setara dengan naluri pada hewan. Manusia mulai dengan disposisi yang sangat lemah yang kemudian kuno sepenuhnya sebagai orang tumbuh. Bila lingkungan yang benar, orang akan tumbuh lurus dan indah, aktualisasi potensi yang mereka telah mewarisi. Jika lingkungan tidak “benar” (dan kebanyakan tidak ada) mereka tidak akan tumbuh tinggi dan lurus dan indah.
Maslow telah membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami, apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Kebutuhan dasar Maslow adalah sebagai berikut:
1.  Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
2.  Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
3.  Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
4.  Kebutuhan Akan Penghargaan
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5.  Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Jumat, 03 Juni 2016

How To Be A Good Leader (Bagaimana Menjadi Atasan Yang Baik Untuk Karyawan)

Mungkin Anda berpikir bahwa menjadi atasan itu segalanya bisa jadi mudah. Namun, pada praktiknya tidak semudah yang Anda bayangkan karena posisi atasan “terjepit” oleh posisi di atasnya dan posisi di bawahnya (bawahan). Oleh karena itu, seorang atasan harus mengakomodasi kepetingan atasannya dan bawahannya secara baik dan benar. Bila timpang, misalnya hanya mengakomodasi posisi yang lebih tinggi, ia mungkin dicap “menjilat” atau tidak adil oleh bawahannya.



Dari penjelasan di atas, jamak diketahui bahwa menjadi seorang atasan yang berwibawa dan dicintai bawahan adalah sebuah tantangan yang menarik. Jika Anda ingin menjadi atasan seperti itu, 14 cara di bawah ini bisa membantu Anda mewujudkannya.

1. Datang tepat waktu
Sebagai atasan, Anda wajib datang tepat waktu terlepas dari sibuk tidaknya Anda dengan urusan nonpekerjaan (lihat 7 tips agar datang tepat waktu). Bila Anda datang tdak tepat waktu, bawahan Anda akan tidak respek kepada Anda karena beralasan mereka juga bisa datang terlambat karena Anda sebagai atasannya biasa terlambat masuk kerja.

2. Reward vs. Punishment
Banyak kekecewaan bawahan kepada atasannya karena penilaian atasan yang tidak adil. Misal, Anda memberi penilaian keinerja yang sama antara bawahan yang rajin dengan yang malas. Ini biasanya memberikan demotivasi bagi bawahan yang rajin bekerja karena mereka merasa sia-sia bekerja rajin.

Untuk memotivasi bawahan, Anda harus menerapkan reward and punishment. Sebagi contoh, berilah penilaian yang lebih (reward) kepada bawahan yang rajin bekerja daripada bawahan yang malas bekerja (punishment). Dengan demikian, bawahan yang rajin dan malas akan tahu penyebab mereka mendapat kenaikan gaji sebesar itu. Diharapkan, mereka akan lebih termotivasi sehingga tidak malas-malasan bekerja.

3. Tidak membawa SARA
Jangan bawa-bawa suku, agama, dan ras (SARA) saat Anda di tempat kerja. Jika sebaliknya, Anda akan mendapat “perlawanan” dari bawahan Anda yang mungkin tersinggung atas ucapan atau tindakan Anda. Bersikaplah profesional dan menyadari bahwa Ada bekerja di lingkungan kerja yang majemuk.

4. Berinteraksi dengan bawahan
Jangan hanya diam di ruangan atau kantor Anda. Jika Anda punya waktu luang, misalnya saat coffee break atau makan siang, berinteraksilah dengan bawahan Anda dari segala posisi. Saat berinteraksi dengan mereka, buatlah obrolan ringan yang memancing bawahan Anda nyaman ngobrol dengan Anda. Topik obrolannya bisa berkaitan dengan pekerjaan ataupun tidak.

5. Mengembangkan budaya continuous improvement
Sebagai atasan, Anda harus mengembangkan budaya continuous improvement (perbaikan terus menerus). Ini umumnya berupa upaya berkelanjutan dalam meningkatkan produk, pelayanan, atau proses.

Menurut sebuah artikel di wikiHow, langkah-langkah mengembangkan budaya continuous improvement adalah sebagai berikut:

Komunikasikan ekspektasi Anda
Beri informasi dan pelatihan
Menilai pengetahuan dan keterampilan
Jelaskan kepada bawahan bahwa mereka itu penting
Memberikan dorongan kepada bawahan
Tunjukkan konsistensi Anda
Berikan kesempatan untuk eksperimen dan kesalahan
6. Coaching bawahan yang membutuhkan

Tidak semua bawahan akan melaksanakan kerja seperti yang Anda harapkan. Terkadang mereka ada yang mengalami kendala teknis yang butuh bimbingan Anda sebagai atasannya. Oleh karena itu, informasikannlah kepada bawahan Anda bahwa Anda dengan tangan terbuka akan membimbing bawahan Anda dalam melaksanakan tugas dan mencapai target.

Jika sudah demikian dan ada bawahan Anda yang membutuhkan bimbingan, lakukannlah segera. Menurut Lee Colan, empat kunci untuk membimbing karyawan yang kinerjanya menurun atau tidak seperti biasanya adalah sebagai berikut:

Menjelaskan – Jelaskan secara baik mengapa kinerja bawahan itu perlu berubah sehingga dia tahu dampaknya terhadap tim, sasaran departemen Anda, sasaran perusahaan, dan finansial si karyawan.
Mengonfirmasikan – Konfirmasi bahwa apa yang Anda jelaskan dipahami oleh si bawahan. Jangan lanjutkan sampai bawahan Anda mengerti penjelasan Anda.
Melibatkan – Libatkan si bawahan untuk mendiskusikan ide-ide penyelesaian masalahnya. Lanjutkan diskusi untuk mengidentifikasi akar penyebab kesenjangan kinerja (fokus pada kinerja, bukan orangnya). Akar penyebabnya bisa berupa kekurangan keterampilan, rendahnya percaya diri, atau masalah keluarga si bawahan Anda.
Menghargai – Kenali perubahan positif bawahan yang Anda bimbing. Cara mengenalinya adalah dengan mencari hal-hal yang mereka lakukan dengan baik. Tunjukkan penghargaan Anda kepada hal-hal tersebut.

7. Menjalankan peraturan perusahaan secara konsisten
Perusahaan umumnya memiliki sistem dan nila-nilai dalam bentuk peraturan. Umumnya ini peraturan (serta hak karyawan) dituangkan dalam perjanjian kerja bersama antara perusahaan dan serikat karyawan.

Sebagai atasan, Anda wajib menjalankan peraturan ini secara konsisten. Keputusan strategis yang Anda buat harus sejalan dengan peraturan tersebut. Kesampingkan kebijakan Anda bila sudah menyangkut peraturan tersebut.

Sebagai contoh, ada seorang bawahan Anda (kataknlah ia seorang karyawan senior) yang tidak masuk kerja dalam 3 hari. Menurut peraturan perusahaan, sanksi terhadap pelanggaran itu adalah surat peringatan 3. Oleh karena itu, berilah surat peringatan 3 kepada bawahan Anda tersebut.

Selain akan memberi efek jera kepada bawahan tersebut, ini sebagai preseden bahwa Anda menjalankan peraturan perusahaan tanpa pandang bulu.

8. Mengontrol dengan baik
Dalam mencapai sasaran, Anda harus memiliki pengontrolan yang baik terhadap sejauh mana perkembangan pencapaian sasaran Anda. Bentuk pengontrolan ini bisa seperti rapat mingguan, rapat dua mingguan, atau rapat bulanan.

Mintalah bukti kepada bawahan Anda sesuai dengan tanggung jawab mereka. Dengan kata lain, janganlah percaya kepada omongan bawahan Anda bahwa semuanya baik-baik saja. Jika ada sesuatu target yang meleset, segeralah evaluasi dan tentukan langkah selanjutnya agar target Anda tercapai.

9. Memperhatikan keterampilan teknis
Secara umum, lebih tinggi jabatan, semakin banyak ilmu manajerial yang digunakan. Oleh karena itu, banyak atasan yang tidak lagi memperhatikan keterampilan teknis lagi.

Anda jangan seperti itu. Anda masih harus mengasah keterampilan Anda (sesibuk Anda apapun) supaya Anda tidak dikelabui oleh bawahan Anda. Mengasah keterampilan ini bisa dilakukan sebulan dua kali, misalnya dengan terjun ke lapangan untuk melihat seperti apa realitas di lapangan.

10. Aktif di acara yang diselenggarakan bawahan
Anda hanya sebagai atasan saat di kantor saja. Bila sudah di luar kantor, Anda sama dengan bawahan Anda. Oleh karena itu, janganlah menutup diri terhadap acara-acara yang diselenggarakan bawahan Anda, misalnya pesta pernikahan, akikah anak, dan acara-acara lainnya.

Umumnya, acara-acara tersebut dilaksanakan di akhir pekan. Janganlah Anda beralasan bahwa Anda tidak bisa hadir ke acara bawahan Anda hanya karena Anda sibuk dengan keluarga Anda. Bawalah keluarga Anda ke acara tersebut sehingga Anda bisa menghadiri acara bawahan sekaligus bersama keluarga.

11. Menghindari kebiasaan buruk
Sebagai atasan, Anda harus memberi contoh perilaku baik terhadap bawahan Anda. Oleh karen itu, hindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang akan berdampak kepada wibawa Anda di mata bawahan.

Salah satu perilaku buruk yang umum dilakukan atasan adalah pergi ke kafe atau tempat diskotek dengan bawahan. Jika Anda seperti itu, hentikan kebiasaan itu dan beralihlah menyibukkan diri Anda dengan kebiasaan baik.

12. Tidak menerima suap
Sebagai atasan, Anda tentunya memiliki beberapa proyek yang berkaitan dengan pihak di luar perusahaan, misalnya pemasok (supplier) atau yayasan karyawan outsourcing. Janganlah Anda menerima suap dari mereka supaya mereka ditunjuk oleh Anda mengerjakan proyek Anda.

Mengapa? Karena akan ada konflik kepentingan di kemudian hari dan bisa saja Anda dipecat bila ketahuan pihak perusahaan

13. Taat beribadah
Sesibuk apapun Anda, beribadahlah sesuai agama Anda. Selain akan mendapat pahala, ini juga akan menambah rasa tenang Anda terhadap apa yang Anda lakukan di tempat kerja. Tidak peduli seberapa sulit masalah yang Anda hadapi, Anda akan tenang menghadapinya karena Anda yakin Tuhan akan memberi jalan.

Tentunya, ketenangan Anda dalam menjalankan tugas dan menyelesaikan masalah yang ada akan menambah wibawa Anda di mata bawahan.

14. Tidak pelit besaran gaji
Semua karyawan akan sensitif dengan uang atau gaji. Sebagai atasan, Anda tidak boleh pelit terhadap besaran gaji yang akan diterima oleh bawahan Anda. Jika bawahan Anda bagus kinerjanya, berilah kenaikkan gaji yang sepadan.

Umumnya, setiap perusahaan memiliki batas bawah dan batas atas gaji setiap posisi. Ambillah batas atas gaji untuk setiap karyawan Anda yang kinerjanya baik. Jangan takut terhadap manajemen karena Anda telah sesuai dengan besarn gaji yang perusahaan tetapkan. Jangan lupa, komunikasikan kepada bawahan yang mendapat batas atas kenaikan gaji bahwa mereka harus melaksanakan tugas sebaik-baiknya karena Anda telah memberi mereka besaran gaji yang baik pula.

Rabu, 01 Juni 2016

Bea Siswa Ikatan Dinas Telkom Akses

AFC-PTTA adalah program bea siswa dari PT. Telkom Akses bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Telkom yang diberikan kepada siswa-siswa terpilih dari SMK Telkom di empat kota yakni Jakarta, Bandung, Purwokerto, dan Malang. Pemberian beasiswa ini dimaksudkan untuk menjaring siswa-siswa SMK Telkom yang berprestasi baik akademik maupun non akademik untuk didik secara mental dan akademik untuk mampu bersaing didunia kerja di bawah naungan PT. Telkom Akses. Artinya setelah siswa-siswa selesai menjalani pendidikan dengan beasiswa dari Telkom Akses, maka mereka diwajibkan bergabung dan bekerja di Telkom Akses selama 3 tahun.
Tahap I seleksi program AFC-PTTA akan berlangsung dari tanggal 26 Mei sampai dengan 10 Juni 2016 dengan sasaran siswa-siswa kelas XII SMK Telkom di Jakarta (26-27 Mei), Malang (1-3 Juni), Bandung (16-18 Juni), dan terakhir di Purwokerto (19 Juli). Sedang untuk kelas IX akan berlangsung di Bandung (29-30 Juni), Purwokerto (20-23 Juli). Tes meliputi interview (wawancara), psychometric test (tes psikometri), dan healt and mental test (tes kesehatan).

Setelah semua tahapan seleksi dilalui maka secara resmi program Access Fiber Class akan dimulai pada tanggal 27 Juli 2016 dan akan selesai sekitar pertengah Juli 2019. Adapun Program Access School ini meliputi Syllabus Access, Telkom Akses Curriculum, Brevet & Certifications, dan Commitment to work for the government after graduation 2n+1. Access Fiber Class ini dilaksanakan dimasing-masing SMK Telkom bersangkutan di keempat kota tersebut.
Sumber : Klik disini